Archive for April 2013
profil
pemateri
pemateri
PEMBIMBING :
NAMA : RUSLI HALIM S,Pd
TANGGAL LAHIR : 5 JANUARI
JENIS KELAMIN : LAKI-LAKI (PRIA)
ALAMAT : SUPPA,WANUAE PINRANG
BERSEKOLAH : SMKN 2 PAREPARE ANGKATAN 1997
PERGURUAN TINGGI : UNIVERSITAS NEGERI MSSR ANGK.2000
PEKERJAAN : GURU IT & FISIKA SMKN NEGERI 3
PAREPARE
AGAMA : ISLAM
soal fisika
soal fisika
gelombang :
1.Sebuah pemancar radio bekerja pada gelombang 1,5 m. Jika cepat rambat
gelombang radio 3.108 m/s, pada frekuensi berapakah stasion radio
tersebut bekerja!
Penyelesaian :
Diketahui : λ = 1,5 m, v = 3.108 m/s
Ditanya : f = ..?
Jawab : f = = = 2. 108 Hz = 200 MHz
2.Gelombang berjalan mempunyai persmaan y = 0,2 sin (100π t – 2π x),
dimana y dan x dalam meter dan t dalam sekon. Tentukan amplitudo,
periode, frekuensi, panjang gelombang, dan cepat rambat gelombang
tersebut !
Penyelesaian :
Diketahui : y = 0,2 sin (100π t – 2π x)
Ditanya : A = …?, T = …?, f = ..?, λ = ..?, v = ..?
Jawab : Kita dapat menjawab soal tersebut dengan cara membandingkan
persamaan gelombang dalam soal dengan persamaan umum gelombang berjalan
yaitu sbb :
y = 0,2 sin (100π t – 2π x) ………( 1 )
………….( 2 )
Dari persamaan (1) dan (2), maka dpat diambil kesimpulan bahwa :
Amplitudonya adalah : A = 0,2 m
Periode dapat ditentukan sbb: 100π = , sehingga T = s
Dari T = s, maka dapat dicari frekuensinya , yaitu f = Hz
Panjang gelombang ditentukan sbb: 2π x = , sehingga 1 m
Dari hasil f dan λ, maka cepat rambat gelombangnya adalah : v = λ.f = 50.1 = 50 m/s
Cepat rambat gelombang dapat juga ditetnukan dengan : m/s
bunyi :
1. Sebuah sumber bunyi mempunyai daya 200π watt. Tentukanlah intensitas
bunyi di suatu titik yang berjarak 10 m dari sumber bunyi tersebut !
Penyelesaian :
Diketahui : P = 200π watt, r = 10 m
Ditanya : I = …?
Jawab : w/m2
2.Taraf intensitas bunyi ssebuah mesin adalah 50 dB. Tentukanlah Taraf
intensitas bunyi dari sepuluh buah mesin sejenis jika dibunyikan
bersama-sama. Diketahui intensitas ambang pendengaran I0= 10-12 w/m2 !
Penyelesaian :
Diketahui : TI1 = 50 dB I0= 10-12 w/m2
Ditanya : TI10 = …?
Jawab : Dicari terlebih dahulu intensitas sebuah mesin.
50 = 10 log( )
5 = log
log 105 = log
105 =
I1 = 105.10-12
Kemudian dicari I10
I10 = 10. I1 = 10.10-7 = 10-6 w/m2
TI10 = 10 log = 10 log 10-6
TI10 = 10.6 = 60 dB
Soal tersebut di atas secara singkat dapat diselesaikan dengan persamaan sbb:
TIn = TI1 + 10 log n
Lihat penyelesaiannya !
TIn = TI1 + 10 log n
= 50 + 10.log 10
= 50 + 10 .1 = 50 + 10 = 60 d
getaran :
1. Sebuah pegas menghasilkan frekuensi 50 Hz. Tentukan periode getaran itu?
Penyelesaian :
Diketahui : f = 50 Hz
Ditanya : T = ?
Jawab :
T=1/f=1/50=0,02 s
2.Sebuah bandul selama 20 detik mengalami 30 getaran. Tentukan frekuensinya?
Penyelesaian :
Diketahui :
t = 20 s
n = 30 getaran
Ditanya : f = ?
Jawab :
f=n/t
T=30/20=1,5 Hz
Hubungan periode dan frekuensi
f=1/T atau T=1/f
1. Sebuah pegas menghasilkan frekuensi 50 Hz. Tentukan periode getaran itu?
Penyelesaian :
Diketahui : f = 50 Hz
Ditanya : T = ?
Jawab :
T=1/f=1/50=0,02 s
2.Sebuah bandul selama 20 detik mengalami 30 getaran. Tentukan frekuensinya?
Penyelesaian :
Diketahui :
t = 20 s
n = 30 getaran
Ditanya : f = ?
Jawab :
f=n/t
T=30/20=1,5 Hz
Hubungan periode dan frekuensi
f=1/T atau T=1/f
soal mulok
SOAL SISTEM DIGITAL
1. Konversikan bilangan desimal 96 menjadi bilangan oktal dan kembalikan dari bilangan oktal menjadi bilangan desimal.
2. Konvensikan Bilangan desimal 200 menjadi bilangan heksa desimal dan kembalikan bilangan heksadesimal menjadi bilangan desimal.
3. Apa yang dimaksud dengan Gerbang Logika ? Buatlah contoh Kasus Rangkaian Gerbang AND, OR maupun NOT dengan 3 input saja. (Menggunakan simbol Gerbang, Tabel Kebenaran dan Statement Logika)
Penyelesaian :
Soal 1.
Bilangan desimal menjadi Oktal
96/8 = 12 sisa 0
12/8 = 1 sisa 4
1/8 = 0 sisa 1
= 140
Kebalikannya
140 = 1 x 82 + 4 x 81 + 0 x80
= 64 + 32 + 0
= 96
Soal 2
Bilangan Desimal menjadi Heksadesimal
200/6 = 12 sisa 8
12/16 = 0 sisa 12 atau B
= B8
Kebalikannya
B8 = B x 161 + 8 x 16
= 192 + 8
= 200
1. Konversikan bilangan desimal 96 menjadi bilangan oktal dan kembalikan dari bilangan oktal menjadi bilangan desimal.
2. Konvensikan Bilangan desimal 200 menjadi bilangan heksa desimal dan kembalikan bilangan heksadesimal menjadi bilangan desimal.
3. Apa yang dimaksud dengan Gerbang Logika ? Buatlah contoh Kasus Rangkaian Gerbang AND, OR maupun NOT dengan 3 input saja. (Menggunakan simbol Gerbang, Tabel Kebenaran dan Statement Logika)
Penyelesaian :
Soal 1.
Bilangan desimal menjadi Oktal
96/8 = 12 sisa 0
12/8 = 1 sisa 4
1/8 = 0 sisa 1
= 140
Kebalikannya
140 = 1 x 82 + 4 x 81 + 0 x80
= 64 + 32 + 0
= 96
Soal 2
Bilangan Desimal menjadi Heksadesimal
200/6 = 12 sisa 8
12/16 = 0 sisa 12 atau B
= B8
Kebalikannya
B8 = B x 161 + 8 x 16
= 192 + 8
= 200
SOAL.
1 Buatlah table dan gambarkan gerbang AND
3A (16) =
… (10)
A341 (16) = … (10)
25 (10) =
… (2)
73 (10) =
… (8)
BC (16) =
… (2)
1011 (2) + 0101 (2)
= … (2)
10100110 AND 01110101 = … (2)
11010110 NAND AB (16) =
… (2)
7456 (16) + 7878
(16) =
… (2)
101,11 (2) = …
(16)
JAWABAN.
1.
A
|
B
|
OUTPUT
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
0
|
0
|
0
|
.
TABEL AND
2. 3A (16) = 58 (10)
=
(3 X 161 ) + ( 10 X 160)
=
48 + 10
=
58
3.
A341 (16) = 41793 (10)
=
(10 X 163) + ( 3 X 162) + (4 X 161) + (1 X 160)
=
40960 + 768 + 64 + 1
=
41793
4.
25 (10) = 11001 (2)
2 25 = 1
2 12 = 0
2 6 = 0
2 3
= 1
5.
73 (10) = 111 (8)
8 73 = 1
8 9 = 1
1
6.
BC (16) = 10111100 (2)
8
|
4
|
2
|
1
|
|
B= 11
|
1
|
0
|
1
|
1
|
C= 12
|
1
|
1
|
0
|
0
|
BC
|
10111100
|
7.
1011 (2) + 0101 (2) =
10000 (2)
1011
0101 +
10000
8.
10100110 AND 01110101 =
00100100 (2)
10100110
01110101 AND
00100100
9.
11010110 NAND AB (16)
= 01111101 (2)
11010110
10101011 AND
10000010 NOT
01111101
10.
7456 (16) + 7878
(16) = ECCE (16)
7456
7878 +
ECCE
11.
101,11 (2) = 5,75 (10)
= (1X 22) + (1 X 20)
+ (1 X 2-1) + (1 X 2-2)
=
4 + 1 + 0,5 + 0,25
= 5,75
SOAL TENTANG GERBANG LOGIKA
Gerbang Pertama - Gerbang Not
Prinsip Gerbang Not
gerbang yang inputnya akan berbeda dengan outputnya
A | Q |
---|---|
0 | 1 |
1 | 0 |
Input =10100101011 Output=01011010100
Gerbang Kedua - Gerbang And
Prinsip Gerbang And
outputnya akan 1 kalau semua inputnya 1 dan kalau salah satu inputnya 0 maka outputnya akan 0
A | B | Q |
---|---|---|
0 | 0 | 0 |
0 | 1 | 0 |
1 | 0 | 0 |
1 | 1 | 1 |
Contoh Soal
input[A] : 10011011101
input[B] : 01101001100
Output : 00001001100
Gerbang ketiga - Gerbang Nand
Prinsip Gerbang Nand
Jika Semua inputnya 1 maka outputnya akan 0, Kalau salah satu inputnya 0 maka outputnya 1
A | B | Q |
---|---|---|
0 | 0 | 1 |
0 | 1 | 1 |
1 | 0 | 1 |
1 | 1 | 0 |
Contoh Soal
input[A] : 10011011101
input[B] : 01101001100
Output : 11110110011
Gerbang Keempat - Gerbang OR
kalau salah satu inputnya 1 makan outputnya 1, dan kalau semua inputnya 0 , baru outputnya akan 0
A | B | Y |
---|---|---|
0 | 0 | 0 |
0 | 1 | 1 |
1 | 0 | 1 |
1 | 1 | 1 |
Contoh Soal
input[A] : 10011011101Gerbang Kelima - Gerbang NOR
input[B] : 01101001100
Output : 11111011111
Prinsip Gerbang NOR
bila salah satu inputnya 1 maka outputnya akan 0 , dan bila semua inputnya 0 maka outputnya akan 1
A | B | Q |
---|---|---|
0 | 0 | 1 |
0 | 1 | 0 |
1 | 0 | 0 |
1 | 1 | 0 |
Contoh Soal
input[A] 10011011101Gerbang Keenam - Gerbang XOR (Exclusive OR gate atau Ex-OR Gate)
input[B] 01101001100
Output 00000100000
Prinsip Gerbang XOR
jika input berbeda maka outputnya akan 1, dan bila inputnya sama maka outputnya akan 0.
A | B | Q |
---|---|---|
0 | 0 | 0 |
0 | 1 | 1 |
1 | 0 | 1 |
1 | 1 | 0 |
Contoh Soal :
input[A] 10011011101Gerbang Ketujuh - Gerbang X-NOR
input[B] 01101001100
Output 11110010001
Prinsp Gerbang X-NOR
jika inputnya semua sama , maka outputnya akan 1 , dan bila inputnya tidak sama maka outputnya 0
A | B | Q |
---|---|---|
0 | 0 | 1 |
0 | 1 | 0 |
1 | 0 | 0 |
1 | 1 | 1 |
Contoh Soal :
input[A] 10011011101
input[B] 01101001100
Output 00001101110
gerbang logika
gERBANG LOGIKA adalah suatu rangkaian yang mempunyai satu atau lebih masukan(input) dan memiliki satu keluaran(output).
NOT hanya mempunyai 1 input dan 1 output, output operasi NOT merupakan inverse/complement dari masukannya, jika masukannya(input) 1 maka keluarannya(outputnya) 0, dan juga sebaliknya.
Macam-macam gerbang logika daras:
- AND adalah gerbang logika yang digunakan untuk menghasilkan logika 1, jika masukannya(input) semuanya bernilai 1 maka keluarannya(output) 1, selain itu 0 keluarannya (outputnya).
- OR kebalikan dari gerbang AND, OR garbang logika yang digunakan untuk menghasilkan logika 0, jika semua masukannya(input) bernilai 0 maka keluarannya(output)0, selain dari itu outputnya ber nilai 1.
NOT hanya mempunyai 1 input dan 1 output, output operasi NOT merupakan inverse/complement dari masukannya, jika masukannya(input) 1 maka keluarannya(outputnya) 0, dan juga sebaliknya.
Gerbang Logika adalah rangkaian dasar yang membentuk komputer. Jutaan transistor di dalam mikroprosesor membentuk ribuan gerbang logika. Sebuah gerbang logika
sederhana mempunyai satu terminal output dan satu atau lebih terminal
input. Keluarannya dapat tinggi (1) atau rendah (0), tergantung level
digital yang diberikan pada terminal input. Gerbang logika sangat penting dipakai dalam berbagai rangkaian elektronika.
Disini saya akan menjelaskan 7 gerbang logika yang diantaranya OR, AND, NAND, NOR, Inverter, EXOR, dan EXNOR.
Gerbang logika NOT, NAND, dan NOR adalah gerbang logika dasar pada teknologi CMOS, sedangkan gerbang logika NOT, AND, dan OR adalah gerbang logika yang diturunkan dari gerbang logika dasar tersebut.
- GERBANG OR
A | B | X=A+B |
1 | 1 | 1 |
1 | 0 | 1 |
0 | 1 | 1 |
0 | 0 | 0 |
Tabel Kebenaran Gerbang OR
- GERBANG AND
A | B | X=A.B |
1 | 1 | 1 |
1 | 0 | 0 |
0 | 1 | 0 |
0 | 0 | 0 |
Tabel Kebenaran Gerbang AND
- INVERTER
- GERBANG NAND
A | B | |
1 | 1 | 0 |
1 | 0 | 1 |
0 | 1 | 1 |
0 | 0 | 1 |
Tabel Kebenaran Gerbang NAND
- GERBANG NOR
A | B | |
1 | 1 | 0 |
1 | 0 | 0 |
0 | 1 | 0 |
0 | 0 | 1 |
Tabel Kebenaran Gerbang NOR
konversi bilangan digital
konversi bilangan digital
Konversi Bilangan
Konversi
Bilangan digunakan untuk mengubah suatu bilangan dari suatu sistim
bilangan menjadi bilangan dalam sistim bilangan yang lain.
- Biner
- Biner ke Desimal
Cara mengubah bilangan Biner menjadi bilangan Desimal dengan mengalikan 2n dimana n merupakan posisi bilangan yang dimulai dari angka 0 dan dihitung dari belakang.
Contoh : 1100012 diubah menjadi bilangan Desimal
1100012= ( 1 x 25 ) + ( 1 x 24 ) + ( 0 x 23 ) + ( 0 x 22 ) + ( 0 x 21) + ( 1 x 20 )
= 32 + 16 + 0 + 0 + 0 + 1
= 49
Jadi, 110012 = 49
- Biner ke Oktal
Cara mengubah bilangan Biner menjadi bilangan Oktal dengan mengambil 3 digit bilangan dari kanan.
Contoh : 111100110012 diubah menjadi bilangan Oktal menjadi
11 110 011 001 = 112 = 21 + 20 = 38
= 1102 = 22 + 21 = 68
= 0112 = 21 + 20 = 38
= 0012 = 20 =18
Jadi, 111100110012 = 36318
- Biner ke HexaDesimal
Cara mengubah Biner menjadi bilangan HexaDesimal dengan mengambil 4 digit bilangan dari kanan .
Contoh: 01001111010111002 diubah menjadi bilangan HexaDesimal
0100 1111 0101 1100 = 01002 = 22 = 416
= 11112 = 23 + 22 + 21 + 20 = 15 - F16
= 01012 = 22 + 20 = 516
= 11002 = 23 + 22 = 12 - C16
Jadi, 01001111010111002 = 4F5C16
- Oktal
a. Oktal ke Biner
Cara mengubah
bilangan Oktal menjadi Biner dengan menjadikan satu persatu angka
bilangan Oktal menjadi bilangan Biner dahulu kemudian di satukan. Untuk
bilangan Oktal haruslah memiliki 3 digit bilangan Biner sehingga jika
hanya menghasilkan kurang dari 3 digit makan didepannya ditambahkan
bilangan 0.
Contoh : 2618 diubah menjadi bilangan Biner
261 = 28 = 0102
= 68 = 1102
= 18 = 0012
Jadi, 2618 = 0101100012
b. Oktal ke Desimal
Cara mengubah
bilangan Oktal menjadi bilangan Desimal dengan mengubah bilangan Oktal
tersebut menjadi bilangan Biner terlebih dahulu baru kita ubah menjadi
bilangan Desimal.
Contoh : 2618 diubah menjadi bilangan Desimal
Langkah 1 : mengubah ke bilangan Biner
261 = 28 = 0102
= 68 = 1102
= 18 = 0012
Jadi, 2618 = 0101100012
Langkah 2 : mengubah bilangan Biner menjadi Desimal
0101100012 = ( 0 x 28 ) + ( 1 x 27 ) + ( 0 x 26 ) + ( 1 x 25 ) + ( 1 x 24 ) + ( 0 x 23 ) + ( 0 x 22 ) + ( 0 x 21 ) + ( 1 x 20 )
= 0 + 128 + 0 + 32 + 16 + 0 + 0 + 0 + 1
= 177
Jadi, 2618 = 177
c. Oktal ke HexaDesimal
Cara mengubah
bilangan Oktal menjadi bilangan HexaDesimal dengan mengubah bilangan
Oktal tersebut menjadi bilangan Biner terlebih dahulu baru kita ubah
menjadi bilangan Desimal. Lalu kita ubah lagi menjadi bilangan
HexaDesimal.
Contoh : 2618 diubah menjadi bilangan HexaDesimal
Langkah 1 : mengubah ke bilangan Biner
261 = 28 = 0102
= 68 = 1102
= 18 = 0012
Jadi, 2618 = 0101100012
Langkah 2 : mengubah bilangan Biner menjadi Desimal
0101100012 = ( 0 x 28 ) + ( 1 x 27 ) + ( 0 x 26 ) + ( 1 x 25 ) + ( 1 x 24 ) + ( 0 x 23 ) + ( 0 x 22 ) + ( 0 x 21 ) + ( 1 x 20 )
= 0 + 128 + 0 + 32 + 16 + 0 + 0 + 0 + 1
= 177
Langkah 3 : mengubah bilangan Desimal menjadi HexaDesimal
177 kita bagi dengan 16 - 117:16 = 11 sisa 1
11 : 16 = 0 sisa 11 - B
dibaca dari bawah maka menjadi B1
Jadi 2618 = B116
- Desimal
a. Desimal ke Biner
Cara mengubah
bilangan Desimal menjadi Biner yaitu dengan membagi bilangan Desimal
dengan angka 2 dan tulis sisanya mulai dari bawah ke atas.
Contoh : 25 diubah menjadi bilangan Biner
25 : 2 = 12 sisa 1
12 : 2 = 6 sisa 0
6 : 2 = 3 sisa 0
3 : 2 = 1 sisa 1
1 : 2 = 0 sisa 1
maka ditulis 11001
Jadi 25 = 110012
b. Desimal ke Oktal
Cara mengubah
bilangan Desimal menjadi Oktal yaitu dengan membagi bilangan Desimal
dengan angka 8 dan tulis sisanya mulai dari bawah ke atas.
Contoh : 80 diubah menjadi bilangan Oktal
80 : 8 = 10 sisa 0
10 : 8 = 1 sisa 2
1 : 8 = 0 sisa 1
maka ditulis 120
Jadi 80 = 1208
c. Desimal ke HexaDesimal
Cara mengubah
bilangan Desimal menjadi HexaDesimal yaitu dengan membagi bilangan
Desimal dengan angka 16 dan tulis sisanya mulai dari bawah ke atas.
Contoh : 275 diubah menjadi bilangan HexaDesimal
275 : 16 = 17 sisa 3
17 : 16 = 1 sisa 1
1 : 16 = 0 sisa 1
maka ditulis 113
Jadi 275 = 11316
- HexaDesimal
a. HexaDesimal ke Biner
Cara mengubah
bilangan HexaDesimal menjadi Biner dengan menjadikan satu persatu angka
bilangan HexaDesimal menjadi bilangan Biner dahulu kemudian di satukan.
Untuk bilangan HexaDesimal haruslah memiliki 4 digit bilangan Biner
sehingga jika hanya menghasilkan kurang dari 4 digit makan didepannya
ditambahkan bilangan 0.
Contoh : 4DA216 diubah menjadi bilangan Biner
4DA2 = 416 = 01002
= D16 = 11012
= A16 = 10102
= 216 = 00102
Jadi 4DA216 = 01001101101000102
b. HexaDesimal ke Desimal
Cara mengubah bilangan biner menjadi bilangan desimal dengan mengalikan 16n dimana n merupakan posisi bilangan yang dimulai dari angka 0 dan dihitung dari belakang.
Contoh : 3C216 diubah menjadi bilangan Desimal
3C216 = ( 3 x 162 ) + ( C(12) x 161) + ( 2 x 160 )
= 768 + 192 + 2
= 962
Jadi 3C216 = 962
c. HexaDesimal ke Oktal
Cara mengubah
bilangan HexaDesimal menjadi bilangan Oktal dengan mngubah bilangan
HexaDesimal tersebut menjadi bilangan Desimal terlebih dahulu baru kita
ubah menjadi bilangan Oktal.
Contoh : 3C216 diubah menjadi bilangan Oktal
Langkah 1: Mengubah bilangan HexaDesimal menjadi Desimal
3C216 = ( 3 x 162 ) + ( C(12) x 161) + ( 2 x 160 )
= 768 + 192 + 2
= 962
Langkah 2 : Mengubah bilangan Desimal menjadi Oktal
962 : 8 = 120 sisa 2
120 : 8 = 15 sisa 0
15 : 8 = 1 sisa 7
1 : 8 = 0 sisa 1
maka ditulis 1702